TEKNO  

5 Perusahaan Teknologi yang Melantai di Bursa Saham Sepanjang 2021

5 Perusahaan Teknologi yang Melantai di Bursa Saham Sepanjang 2021
foto : istimewa

Menurut pantauan KompasTekno di situs Nasdaq, saham Grab ditutup dilevel harga 7,25 dollar AS pada sesi perdagangan Kamis (17/12/2021). Mulusnya perjalanan Grab melantai di bursa Nasdaq tak lepas dari aksi merger yang dilakukan Grab dengan Altimeter, sebuah perusahaan akuisisi bertujuan khusus/cek kosong (SPAC) yang berbasis di AS. Valuasi Grab tembus 40 miliar dollar AS setelah aksi korporasi ini.

Selain itu, merger Grab-Altimeter dilaporkan mencetak nilai private investment in public equity (PIPE) sebesar 4 miliar dollar AS atau setara Rp 57,3 triliun. Investasi itu berasal dari investor seperti Tamasek, BlackRock, Counterpoint Global (Morgan Stanley Investment Management), Fidelity International, Janus Henderson Investors, dan masih banyak lainnya. Sementara itu, perusahaan asal Indonesia yang turut membekingi Grab ialah Djarum, Emtek, dan Sinar Mas.

Menurut Nasdaq, angka pendapatan kotor dan PIPE yang dicatatkan Grab ini menjadi yang terbesar yang pernah dicetak perusahaan asal Asia Tenggara, ketika debut di pasar saham AS. Itu dia beberapa perusahaan teknologi yang melantai di bursa saham pada 2021 ini.

Perusahaan teknologi yang disebut siap IPO 2022 Tahun 2022 mendatang, sudah ada tiga nama perusahaan teknologi asal Indonesia yang diyakini kuat bakal masuk dalam bursa saham, yaitu GoTo, Traveloka, dan Tiket.com.

1. GoTo

GoTo, perusahaan hasil merger Gojek dan Tokopedia dikabarkan akan melakukan dual listing, yakni di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan New York. Menurut rumor terakhir, IPO GoTo akan dilakukan pada awal tahun 2022 mendatang, menunggu perubahan regulasi di BEI untuk perusahaan yang melakukan IPO.

Salah satunya adalah terkait penerapan dual class of share dengan multiple voting shares (MVS). MVS merupakan salah satu jenis saham yang memperbolehkan memiliki lebih dari satu hak suara untuk tiap lembar sahamnya. Biasanya, satu hak suara hanya dimiliki tiap lembar saham atau disebut dengan Ordinary Share.