TRIASMEDIA – Para penggugat menegaskan bahwa pengajuan uji materi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Demokrat murni hasil pemikiran mereka dan tidak terkait dengan Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.
Demikian disampaikan mantan Ketua DPC Demokrat Ngawi Muhammad Isnaini Widodo, di Jakarta, Sabtu, 2 Oktober 2021.
Isnaini adalah penggugat uji materi bersama tiga orang lainnya, yakni mantan Ketua DPC Demokrat Bantul Nur Rakhmat Juli Purwanto, mantan Ketua DPC Demokrat Tegal Ayu Palaretins, dan mantan Ketua DPC Demokrat Samosir Binsar Trisakti. Sinaga.
“Kami berempat sepakat ini inisiatif kami. Selain itu ada nama Pak Jenderal Purnawirawan Moeldoko, tidak tidak. Itu murni pemikiran kami berempat, ini di luar Pak Moeldoko,” kata Isnani.
Menurut Isnaini, saat memberikan kuasa kepada pengacara Yusril Ihza Mahendra, gugatan ini tidak terkait dengan Moeldoko.
“Jadi ketika kami berempat, khususnya saya saat itu menyerahkan surat kuasa kepada Pak Yusril, kami sudah berada di luar Pak Jenderal Purnawirawan Moeldoko,” ujarnya.
Dilansir dari Viva.co.id, Isnaini mengatakan pihaknya memilih Yusril sebagai pengacara untuk mewakili mereka dalam uji materi karena memiliki komitmen yang jelas. Ia juga membantah isu terkait pembayaran Yusril yang mencapai Rp100 miliar.
“Kenapa saya dan teman-teman ambil Pak Yusril, komitmennya jelas. Jadi kalau ada apa-apa di luar sana, mungkin opini atau apapun yang berkembang tentang nominal rupiah, kemarin ketika saya berbicara dengan saya tidak ada apa-apa, murni. Sejauh mana pendapat berkembang di luar seperti itu. Jauh dari itu, jauh dari itu,” katanya.
Menurut Isnaini, Yusril adalah pejuang yang membantu mereka dalam proses hukum terkait gugatan di Mahkamah Agung. Ia berharap dengan kemampuan Yusril, majelis hakim dapat mengambil keputusan sesuai dengan tujuannya.
“Saya melihat semoga dengan kemampuannya berargumentasi, semoga majelis hakim bisa membaca, meneliti dalil-dalil terkait Pak Yusril. Maka kami berharap putusan Mahkamah Agung ini sejalan dengan harapan dan doa kita semua. Dan sekali lagi saya ingin katakan lagi, bagi saya dan teman-teman Pak Yusril adalah pejuang yang membantu kita dalam meluruskan demokrasi di Demokrat, dan secara umum bagaimana demokrasi di Indonesia bisa berjalan dengan baik,” imbuhnya.