“Baros Rp 173.900.000, Lembursitu Rp 384.450.000, Cibeureum Rp 216.250.000, Citamiang Rp 311.975.000, Warudoyong Rp 2.540.500.000, Gunungpuyuh Rp 774.712.500, Cikole Rp 1.356.775.000,” bebernya.
Menghadapi tren kasus yang semakin meningkat dan potensi curah hujan yang naik dengan ancaman Bencana hidrometeorologi yang dikeluarkan BMKG, lanjut Zulkarnaen, BPBD Kota Sukabumi mengambil sejumlah langkah antisipastif dan mitigatif untuk mengurangi bahaya risiko dan dampak yang terjadi.
“Langkah yang dilakukan adalah menggalakkan Sosis GulBencal dan edukasi siap menghadapi bencana, baik di komunitas maupun lainnya yang fasilitas kelurahan seperti KIE Bencana di Cikundul, Cipanengah, Lembursitu, Jayaraksa, Sudajaya Hilir, hingga Kelurahan Warudoyong,” paparnya.
Terakhir, ada pula 1.500 orang yang dibekali untuk menghadapi Bencana sejak awal kemudian memutakhirkan data warga yang tinggal di kawasan rawan bencana. Termasuk meningkatkan kesiagaan personel PB di lapangan dengan optimalisasi alat-alat kebencanaan.
“Gelaran apel kesiagaan gabungan bersama pihak terkait, hingga menerbitkan surat edaran Wali Kota terkait kesiapsiagaan Bencana hidrometeorologi maupun panduan keselamatan di kegiatan alam,” pungkasnya.
Koresponden Sukabumi Jabar ⇒ Eko Aripyanto
