TRIASMEDIA – Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera mengatakan, DPR RI dalam menjalankan tugas sebagai second track diplomacy dapat membantu pemulihan dan pengembangan potensi ekonomi daerah, serta mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Developtment Goals (SDGs) di seluruh daerah di Indonesia. Sejak SDGs disahkan pada 2015 lalu, Indonesia menjadi salah satau negara yang rutin membuat voluntary national report (VNR). SDGs memiliki kajian yang komprehensif terkait upaya bersama memajukan suatu bangsa.
Mardani mengungkapkan hal tersebut dalam BKSAP SDGs Day bertajuk “Peran Strategis Diplomasi Parlemen BKSAP DPR RI Dalam Mendukung Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)” di Universitas Subang (Unsub), Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat (17/9/2021). Dalam kesempatan tersebut turut hadir Anggota BKSAP DPR RI Didi Irawadi Syamsuddin (F-PD), Jazuli Juwaini (F-PKS), dan Nazaruddin Dek Gam (F-PAN). Delegasi BKSAP DPR RI diterima Rektor Unsub beserta jajaran dan perwakilan Pemkab Subang.
“Salah satu isu besar kita adalah SDGs, ada 17 goals. SDGs ini sudah disepakati di United Nation (Perserikatan Bangsa-Bangsa), dan hampir diikuti oleh semua negara Anggota UN. Salah satu yang kita rajut, dinamika di daerah bisa disambungkan oleh parlemen, sehingga daerah bisa melompat kembali, karena ada banyak cara agar daerah bisa berkembang. Secara umum, SDGs itu no one left behind atau keadilan. Tidak boleh ada kemiskinan, jadi pendekatannya tanpa kelaparan, kehidupan sehat dan sejahtera,” jelas Mardani.
Dalam sesi diskusi, banyak pertanyaan dilontarkan sivitas akademika Unsub. Khususnya terkait peran BKSAP dalam SDGs, perkembangan SDGs hingga sikap Indonesia terhadap kondisi di Afghanistan. “Luar biasa, mahasiswa (Unsub) kritis-kritis dan punya banyak pertanyaan tentang SDGs. Ini membuat kami bahagia, bahwa isu-isu SDGs bahkan sudah sampai pelosok, walaupun memang tantangannya besar. Dan di Unsub yang merupakan satu-satunya universitas di Subang, kita menemukan banyak sekali dukungan dari kampus dan mahasiswa untuk kegiatan BKSAP,” imbuh Mardani.
Anggota F-PKS DPR RI itu menambahkan, setidaknya BKSAP DPR RI menemukan dua potensi yang bisa dikembangkan dari Unsub dan Subang, yakni sektor pertanian dan kolaborasi riset. Dengan adanya Fakultas Agribisnis dan Rekayasa Pertanian (Agrorektan) di Unsub dapat mengembangkan sektor pertanian di Subang. Kemudian, Unsub dapat melakukan kolaborasi riset dengan universitas di luar negeri untuk meningkatkan kualitas. BKSAP akan berperan untuk menyambungkan kolaborasi antara universitas di dalam dan luar negeri. Sehingga Unsub dan universitas lain di Indonesia bisa melakukan kerja sama banyak universitas di luar negeri.
“Kita akan melanjutkan komunikasi dan di beberapa kesempatan kunjungan kerja ke luar negeri itu kita punya kesempatan untuk menyambungkan, menjadi jembatan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa mencari partner universitas di luar negeri, bukan cuma buat Unsub, tapi buat beberapa universitas yang telah kita kunjungi. Kita akan buat talent pool research, dan universitas mana yang tertarik, kita jalankan kolaborasi. Kami juga membuka peluang magang di BKSAP, membuka peluang kepada setiap pihak suntuk terlibat dalam diplomasi parlemen, untuk meweujudkan Indonesia yang maju dan sehat,” tutup Mardani.
Sementara itu Rektor Unsub Moeslihat Komara mengaku mendapat penghargaan atas kehadiran BKSAP DPR RI, sehingga Unsub mendapat dukungan untuk bisa maju. Karena saat ini Unsub sedang berupaya meningkatkan kualitas pembangunan SDM melalui kearifan lokal Jawa Barat, yakni dengan empat pilar Masagi.