China Laporkan Kasus Pertama Flu Burung H5N6 Pada Manusia

TRIASMEDIA – China melaporkan satu kasus infeksi flu burung jenis H5N6 pada manusia di provinsi Sichuan, seperti dilansir media pemerintah pada Kamis.

Pria berusia 55 tahun yang mengidap flu burung di Kota Bazhong itu telah dibawa ke rumah sakit.

Menurut stasiun penyiaran pemerintah CCTV, otoritas setempat telah memusnahkan kawanan unggas di sekitar rumahnya.

Dilansir dari laman Antara mengutip Reuters, Kamis (15/7), para pakar meyakini bahwa infeksi itu merupakan kasus yang jarang terjadi dan “risiko munculnya epidemi tak terlihat sangatlah kecil”, tulis media tersebut.

Sebelumnya pada awal Juni lalu China melaporkan kasus pertama virus flu burung H10N3 pada manusia. Namun China mengatakan risiko virus itu menyebar luas di antara manusia masih rendah.

Orang yang tertular virus itu adalah seorang penduduk yang tinggal di Kota Zhenjiang. Dia dirawat pada 29 April setelah menunjukkan gejala demam dan gejala lainnya, kata Badan Pusat Kesehatan Nasional China (NHC), seperti dilansir laman the Straits Times, Rabu (2/6).

Dia kemudian didiagnosa mengidap influenza H10N3 pada 28 Mei. Namun NHC tidak menjelaskan bagaimana orang itu bisa tertular virus tersebut.

“Risiko menular lebih luas sangat rendah,” kata NHC seraya mengatakan orang itu kini dalam keadaan stabil dan kerabat dekatnya menuturkan tidak ada “kejanggalan”. NHC menyebut H10N3 termasuk patigen level rendah dan kecil kemungkinan menyebabkan kematian atau kondisi parah pada unggas.

Pasien tersebut dilaporkan akan segera dibolehkan pulang dari rumah sakit dan kerabat dekatnya mengatakan tidak ditemukan ada kasus lain.

NHC mengatakan sebelumnya tidak pernah ada catatan manusia tertular H10N3 di dunia ini.

Varian virus flu burung ini termasuk “bukan jenis virus yang umum”, kata Filip Claes, koordinator laboratorium di Pusat Kedaruratan dan Penyakit Hewan Organisasi Makanan dan Pertanian untuk Kantor Wilayah Asia dan Pasific.

Hanya ada sekitar 160 kasus virus ini yang dilaporkan dalam 40 tahun terakhir hingga 2018. Sebagian kasus menjangkiti burung liar atau unggas air di Asia dan sebagian wilayah Amerika Utara dan sejauh ini tidak ada kasus ditemukan pada ayam.

Sejumlah varian dari flu burung ditemukan pada sebagian hewan di China namun wabah yang meluas pada manusia jarang terjadi.

Epidemi terakhir yang terjadi pada manusia berlangsung pada akhir 2016 hingga 2017 ketika muncul varian flu burung H7N9.

H7N9 menulari 1.668 orang dan menewaskan 616 orang sejak 2013 menurut data Organisasi Makanan dan Pertanian PBB.