News  

Sekjen DPR Pastikan Sidang Tahunan MPR-DPR-DPD Digelar dengan Prokes Ketat

Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar usai geladi bersih Sidang Tahunan MPR RI; Sidang Bersama DPR RI/DPD RI dan Rapat Paripurna DPR RI tentang RAPBN 2022 di Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Minggu (15/8/2021). Foto : Runi/Man

TRIASMEDIA – Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar memastikan Sidang Tahunan MPR RI; Sidang Bersama DPR RI/DPD RI dan Rapat Paripurna DPR RI tentang RAPBN 2022 akan digelar dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang sangat ketat. Indra mengungkapkan, sidang tahunan tersebut akan berjalan secara minimalis dengan jumlah peserta yang lebih sedikit dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Terdapat penyederhanaan signifikan dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu, 380 undangan yang hadir fisik. Tahun ini, termasuk VIP hanya 60 undangan. Lalu, Pidato Nota APBN yang biasanya siang akan dimajukan pagi setelah sidang dengan selisih waktu antar sidang hanya 10-15 menit,” ujar Indra usai geladi bersih Sidang Tahunan MPR RI; Sidang Bersama DPR RI/DPD RI dan Rapat Paripurna DPR RI tentang RAPBN 2022 di Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Minggu (15/8/2021).

Indra menegaskan kembali panitia penyelenggara memastikan penerapan prokes yang ketat dengan kewajiban tes PCR untuk memasuki ruang sidang. Di samping itu, nota APBN yang biasanya dalam bentuk kertas walau tidak disentuh fisik oleh Presiden dan Ketua DPR, tahun ini hanya dalam bentuk flashdisk yang dimasukkan boks menggunakan setangkup tangan.

“Di sisi lain, sambung Indra, Sidang Tahunan MPR RI; Sidang Bersama DPR RI/DPD RI dan Rapat Paripurna DPR RI tentang RAPBN 2022 akan dilaksanakan secara hybrid (fisik dan virtual) dimana direncanakan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin akan hadir langsung. Adapun, virtual akan dibagi menjadi dua, yakni virtual yang menggunakan akses dan virtual melalui streaming yang jumlah keseluruhan mencapai 1500.

“Virtual akan digelar dengan rincian yang menggunakan virtual dengan akses ada sekitar 1000 dan kemudian streaming 500. Selain itu, berkaitan dengan aspek keamanan juga tidak jauh berbeda akan sangat maksimal sama seperti tahun lalu. Sekali lagi, pelaksanaannya juga telah disepakati secara minimalis dengan peserta yang hadir secara fisik 60 orang,” pungkas Indra.

Seperti diketahui, rincian 60 orang yang hadir secara fisik adalah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Pimpinan DPR (5 orang), Pimpinan MPR (10 orang), Ketua Fraksi/Kelompok DPD (10 orang). Lalu, Ketua Fraksi di DPR (9 orang), Pimpinan DPD (4 orang), Perwakilan subwilayah (4 orang), serta Pimpinan lembaga tinggi negara (Ketua BPK, Ketua MA, Ketua MK, dan Ketua KY). Selain itu hadir Menko Polhukam, Menko PMK, Menko Marives, Mensesneg, Seskab, Menkeu, Kepala Bappenas, Panglima TNI, dan Kapolri.

Undangan yang mengikuti secara virtual, antara lain tiga mantan presiden, empat mantan wakil presiden, dua mantan Ketua MPR, empat mantan Ketua DPR, dan empat mantan Ketua DPD. Hadir juga secara virtual sebanyak 540 anggota DPR dan 124 anggota DPD, 103 duta besar/perwakilan negara sahabat, 8 pimpinan BPK, 9 jajaran Mahkamah Agung (MA), 7 orang jajaran Mahkamah Konstitusi (MK), 6 orang jajaran Komisi Yudisial (KY), dan 34 Gubernur se-Indonesia.