TRIASMEDIA – Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, dilaporkan telah melarang penggunaan obat-obatan China di rumah sakit besar di Korea Utara, setelah kematian seorang pejabat.
Kim Jong-un dikatakan menjadi sangat marah setelah mengetahui suntikan tersebut telah mengambil nyawa salah satu bawahannya. Pejabat berusia 60-an itu menderita penyakit yang berhubungan dengan jantung, dan disebutkan dekat dengan Kim Jong-un.
Pejabat tingkat tinggi itu diberi suntikan cocarboxylase sebelum meninggal awal bulan ini, menurut Daily NK dilansir dari Mirror, Jumat 21 Mei 2021.
Suntikan yang diberikan biasanya digunakan untuk mengobati kelelahan, tetapi kadang-kadang digunakan sebagai “obat untuk semua” di Korea Utara, kata sebuah sumber.
Obat-obatan buatan China sekarang dilarang di Pyongyang, termasuk vaksin COVID-19, menurut laporan tersebut. Kim Jong-un dilaporkan telah memerintahkan agar semua produk obat China “dikeluarkan” dari ibu kota.
Kores Utara, yang mengklaim tidak memiliki kasus COVID-19 selama pandemi, saat ini mendorong obat-obatan yang dibuat di dalam negeri. Namun laporan mengatakan banyak warga masih tidak mempercayai obat-obatan yang dibuat di negara tersebut.
Korea Utara telah menutup perbatasan daratnya dengan China dan Rusia tahun lalu untuk menghentikan penyebaran pandemi.